tag:blogger.com,1999:blog-63722663681437602962024-03-13T11:33:49.447-07:00Pusat Informasi Penanganan BencanaBencana tidak dapat kita hindari, tetapi dapat kita cegah dan kita tangani...Nurcholid Umam Kurniawanhttp://www.blogger.com/profile/06415707120252755602noreply@blogger.comBlogger11125tag:blogger.com,1999:blog-6372266368143760296.post-40825980871055899612011-12-06T15:24:00.001-08:002011-12-06T15:43:29.337-08:00Pengungsi Gunung Gamalama butuh bantuan(Sumber:detik.com)Situasi Gunung Gamalama, Ternate, hingga saat ini masih belum terlalu berbahaya. Namun, 1.200 warga yang tinggal di sekitar lereng gunung tersebut memilih mengungsi. Apa saja kebutuhan mereka?
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgd_zWzmplPyYDxhrAWqx0ajOi8U19hpCGvfvadPu_0q5pbFx67AKyLCGhzu5ZeUHhBxxHyRQTonidtT3nEQv1WxGfhvRt9bk4U0XbryPeHvGrgQNGGl12RtkSUBpmsXf4ed03cZSSTm0Q/s1600/800px-Ternate.JPG" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="234" width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgd_zWzmplPyYDxhrAWqx0ajOi8U19hpCGvfvadPu_0q5pbFx67AKyLCGhzu5ZeUHhBxxHyRQTonidtT3nEQv1WxGfhvRt9bk4U0XbryPeHvGrgQNGGl12RtkSUBpmsXf4ed03cZSSTm0Q/s320/800px-Ternate.JPG" /></a></div>
Masayarakat di sekitar gunung yang mengungsi diperkirakan membutuhkan stok bahan makanan. Jumlah stok bahan pangan yang dibutuhkan oleh para pengungsi berjumlah dua ton. Bantuan ini berupa beras, dan beberapa bahan pokok lainnya.
Saat ini jumlah pengungsi yang tercatat berjumlah 100 jiwa dari 75 KK. Mereka pada umumnya, mengungsi karena ada rasa panik akibat suara gemuruh dan aktivitas Gunung Gamalama yang terus meningkat
Satu jam sebelum meletus pada Minggu malam lalu, status Gunung Gamalama dinaikan dari waspada ke siaga. Status waspada telah diberlakukan terhadap gunung berapi di Ternate, Maluku Utara, itu sejak 2008.
Berikut ini kronologi letusan Gunung Gamalama yang dipaparkan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Surono. Paparan dari Mbah Rono itu dirilis oleh Staf Khusus Presiden bidang Bencana Alama, Andi Arief, Senin (5/12/2012).
8 Mei 2008
Dikenakan status wasapada waspada terhadap Gunung Gamalama di Pulau Ternate, Maluku Utara.
1 Desember 2011
Biasanya puncak Gunung Gamalama tertutup kabut. Tapi hari ini sesekali tampak asap putih tebal dengan ketinggian mencapai 150 meter dari puncak.
4 Desember 2011
Pukul 10:54 dan 11:29 WIT, terekam 2 kali gempa vulkanik dangkal.
Pukul 14:08 WIT, terekam satu kali gempa vulkanik dangkal.
Pukul 16:50-23:00 WIT, terjadi gempa bumi vulkanik dangkal mencapai 60 kejadian.
Pukul 18:31 dan 19:39 WIT terekam gempa tektonik terasa.
Pukul 22:58 WIT terekam getaran menerus/tremor vulkanik.
Pukul 23:00 WIT status Gunung Gamalama dinaikkan dari waspada menjadi siaga.
"Sebelumnya memberitahukan kepada Kepala BNPB, Kepala Badan Geologi, Kepala BPBD Kota Ternate dan Kepala BPBD Prov Malut," ujar Mbah Rono.
Pukul 00:008 WIT, tercatat kejadian letusan.
"Pemantauan visual ke arah puncak terhalang kabut dan hujan lebat, listrik padam, namun suara gemuruh terdengar hingga jarak 4 km dari puncak, abu letusan tersebar ke arah Selatan-Timur," papar Mbah Rono.Nurcholid Umam Kurniawanhttp://www.blogger.com/profile/06415707120252755602noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6372266368143760296.post-32925627586998850942011-12-02T10:39:00.001-08:002011-12-02T10:39:46.586-08:00Angin puting beliungAngin puting beliung hari ini sekitar pukul 17.00 menerjang wilayang Sleman dan sekitarnya. Angin bertiup kencang disertai hujan dan petir. Beberapa rumah dilaporkan rusak parah di wilayah Sleman, tidak ada korban jiwa dilaporkan. Hujan deras di bagian hulu Merapi juga mengakibatkan banjir lahar dingin di sungai Kaliputih Magelang. Masyarakat diminta waspada dalam mengantisipasi cuaca ekstrem beberapa hari ke depan.Nurcholid Umam Kurniawanhttp://www.blogger.com/profile/06415707120252755602noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6372266368143760296.post-33666142291502972672011-11-28T08:06:00.001-08:002011-11-28T08:17:31.965-08:00Jembatan runtuhJembatan tenggarong yang runtuh 3 hari yang lalu membuat masyarakat terhenyak dan khawatir dengan kualitas jembatan-jembatan lain di Indonesia. Audit seluruh jembatan-jembatan besar di Indonesia mendesak untuk segera dilakukan, paling tidak ditinjau ulang konstruksi dan pemeliharaannya. Khusus untuk kasus jembatan tenggarong, pengusutan harus dilakukan kepada departemen PU, pemda dan konstruktor yang membangun jembatan serta perusahaan lain yang terlibat. Pencarian korban tewas harus terus dilakukan sambil merencanakan pembangunan jembatan darurat yang baru. Korban yang trauma secara psikologis harus dipulihkan kembali dan asuransi bagi yang meninggal harus dibayarkan.Nurcholid Umam Kurniawanhttp://www.blogger.com/profile/06415707120252755602noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6372266368143760296.post-46435619154908726182011-11-23T21:37:00.001-08:002011-11-23T21:38:29.444-08:00Gempa bumiKira-kira pukul 11:42 WIB telah terjadi gempa bumi dengan kekuatan 5,1 SR dengan episentrum 144km di Barat Daya Bantul DIY. Tidak berpotensi tsunami. Belum ada laporan korban jiwa maupun luka. Belum ada laporan kerusakan.Nurcholid Umam Kurniawanhttp://www.blogger.com/profile/06415707120252755602noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6372266368143760296.post-50825520889210597712011-11-22T19:11:00.001-08:002011-11-22T19:28:22.715-08:00Banjir bandang di Sumatera Barat<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhamfwFpxNafr69iBS63USpbNUpwVaX2d3lB-hy7Rlzel8fdxoK_Sfr_p2Be-rAzaNLFH9QmV2A3e97CvS_I-mmc1iyW7T0MYOOzsHd9xY4obVTpNk2fLELAHy5DXljrFKvN-vsNBDNt7k/s1600/disaster.png" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="240" width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhamfwFpxNafr69iBS63USpbNUpwVaX2d3lB-hy7Rlzel8fdxoK_Sfr_p2Be-rAzaNLFH9QmV2A3e97CvS_I-mmc1iyW7T0MYOOzsHd9xY4obVTpNk2fLELAHy5DXljrFKvN-vsNBDNt7k/s320/disaster.png" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeIzIkdJCqL8KMg60lW9nnDp0ymi-BRLjvQnoEPdnG-ThhAu6UmfKcwfdWpZKqTTBQl2kwt78simx5bBMPrimiWoA-Lf9NwwJa6DrQz__mJZmkTZXK2iMBIIOeZPJ9nsX746Cfjg_t0Hc/s1600/IMG_8321.JPG" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="214" width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeIzIkdJCqL8KMg60lW9nnDp0ymi-BRLjvQnoEPdnG-ThhAu6UmfKcwfdWpZKqTTBQl2kwt78simx5bBMPrimiWoA-Lf9NwwJa6DrQz__mJZmkTZXK2iMBIIOeZPJ9nsX746Cfjg_t0Hc/s320/IMG_8321.JPG" /></a></div>
Banjir Bandang menerjang Kabupaten pesisir selatan pada tanggal 3 November 2011, pukul 01.00 dini hari. listrik dan sarana penerangan mati total dari tanggal 3 November hingga hari Sabtu, 5 November 2011. Banjir bandang yang terjadi diakibatkan oleh jebolnya tanggul yang menjadi muara 2 aliran sungai dari dua kampong, karena hujan deras yang terjadi pada Rabu dini hari, sehingga menyebabkan tidak kuatnya tanggul menampung dan menahan derasnya aliran air sungai, yang akhirnya menimpa rumah-rumah warga yang terletak di bibir sungai., mengingat posisi rumah warga di bibir sungai dempet.
Banjir Bandang di Kabupaten Pesisir Selatan : melanda 36 kampung, di 3 kecamatan yaitu : Kecamatan Kambang, Kecamatan Linggo Saribaganti, Kecamatan Balai Lasa. Jumlah penduduk yang terkena dampak bencana sebanyak 3.612 KK (10.836 Jiwa) dengan klasifikasi kelompok rentan yaitu ; bayi 154 jiwa, balita 559 jiwa, Ibu hamil 114 jiwa, ibu menyusui 236 jiwa, lansia 435 jiwa.
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9jnzOCIIbb0qpQsYnr1Sfz094HBPe4fSF4zsXtq5k_UaPHbF9HI8PoNWncjYPX-5V1sKimsr8LLKZFe_EF4b8aeqX5iEA9_HgzBM3v3U99ybdTyvrzPzCaMqPf_8R5c-HKv7zvskEYT4/s1600/disaster2.png" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="170" width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9jnzOCIIbb0qpQsYnr1Sfz094HBPe4fSF4zsXtq5k_UaPHbF9HI8PoNWncjYPX-5V1sKimsr8LLKZFe_EF4b8aeqX5iEA9_HgzBM3v3U99ybdTyvrzPzCaMqPf_8R5c-HKv7zvskEYT4/s320/disaster2.png" /></a></div>
Foto-foto ini diambil oleh relawan dari MDMC (Muhammadiyah Disaster Manajemen Centre) RS PKU Bantul Yogyakarta. Saat ini telah diterjunkan relawan dari berbagai organisasi di Indonesia yang membantu masyarakat sekitar yang sampai sekarang masih mengungsi. Uluran tangan dari saudara-saudara ditunggu untuk memperingan derita mereka.(*Dirangkum oleh Nurcholid Umam K)Nurcholid Umam Kurniawanhttp://www.blogger.com/profile/06415707120252755602noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6372266368143760296.post-65084015813396036562011-11-18T20:00:00.001-08:002011-11-18T20:10:44.084-08:00Wabah penyakit<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXup2lsylT2VVR_Vobbkp0zdtJz2bmOkaKSUq1BM9rQdi5COGGgi00sgxpQ8PgxyAmag9ZPpyCokXKwotcrf1Ja_vj0PID_DIgk9vc_s8USuxm_lm7kULvR-GZB6KAhaMw6fxTPMnTmek/s1600/491px-ReverseGeneticsFlu.svg.png" imageanchor="1" style="clear:right; float:right; margin-left:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="320" width="262" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXup2lsylT2VVR_Vobbkp0zdtJz2bmOkaKSUq1BM9rQdi5COGGgi00sgxpQ8PgxyAmag9ZPpyCokXKwotcrf1Ja_vj0PID_DIgk9vc_s8USuxm_lm7kULvR-GZB6KAhaMw6fxTPMnTmek/s320/491px-ReverseGeneticsFlu.svg.png" /></a></div>
Wabah penyakit merupakan salah satu jenis bencana yang banyak terjadi disebabkan oleh faktor manusia, lingkungan dan teknologi.
Beberapa waktu yang lalu santer dikabarkan wabah difteri di Jawa Timur dan Polio di Jawa Barat. Munculnya kasus luar biasa ini diakibatkan oleh beberapa hal. Yang pertama adalah lingkungan yang tidak sehat. Munculnya polio liar dan difteri merupakan akibat dari pengelolaan lingkungan yang tidak tepat. Pemukiman yang padat dengan kondisi sosial ekonomi yang rendah ditambah tingkat pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan merupakan faktor utama munculnya penyakit menular.
Akhir-akhir ini mulai banyak muncul komunitas masyarakat yang menolak imunisasi dengan alasan bahwa imunisasi haram. Walaupun Dinas Kesehatan telah melakukan banyak penyuluhan tentang halalnya vaksin, perlu dipikirkan kampanye vaksin bersama tokoh ulama NU dan Muhammadiyah serta MUI (Majelis Ulama Indonesia) untuk menjelaskan duduk perkara halal haramnya imunisasi (lihat blog: http://pediatrician-pku-bantul.blogspot.com). Selain kampanye itu, perlu kiranya pemerintah memikirkan untuk membuat vaksin sendiri mengingat saat ini masih banyak vaksin yang belum bisa dibuat di Indonesia. Ilmuwan-ilmuwan kita tentunya sangat mampu membuat vaksin yang halal, tinggal niat baik dari pemerintah dan swasta untuk bekerjasama membangun pabrik.Nurcholid Umam Kurniawanhttp://www.blogger.com/profile/06415707120252755602noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6372266368143760296.post-66555988414372733212011-11-09T18:18:00.000-08:002011-11-18T20:19:12.256-08:00911-nya Indonesia...<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1nYYJBdZs_QTdU1v9SlVLJEsz6OpHCVQlBTz9SLleMSPj24hG8E-NrXQuxBDtWzYJuQiSG7zRt_7AeEtQqiGaFMsab0Su6JxpQGFDl4vfTtiAf7elDUTEDy-i-8fbcvsbPIb-nIjcZPs/s1600/94px-Motorola_L7.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="120" width="94" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1nYYJBdZs_QTdU1v9SlVLJEsz6OpHCVQlBTz9SLleMSPj24hG8E-NrXQuxBDtWzYJuQiSG7zRt_7AeEtQqiGaFMsab0Su6JxpQGFDl4vfTtiAf7elDUTEDy-i-8fbcvsbPIb-nIjcZPs/s320/94px-Motorola_L7.jpg" /></a></div>
Hubungi 118 untuk pertolongan darurat.
Bantul Emergency System Support (BESS) akan segera diluncurkan di Bantul Yogyakarta. Sistem ini mengintegrasikan semua pihak yang terkait dalam penanganan bencana baik BPBD, Pemadam Kebakaran, PMI, Rumah Sakit dan Puskesmas di seluruh Bantul. Peluncuran BESS akan dilaksanakan tanggal 16 November 2011 dengan melakukan simulasi penanganan kecelakaan massal di depan rumah dinas bupati Bantul. Diharapkan sistem ini dapat menjadi model sistem penanganan bencana yang terintegrasi di Indonesia.Nurcholid Umam Kurniawanhttp://www.blogger.com/profile/06415707120252755602noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6372266368143760296.post-91513952133104420912007-12-07T23:52:00.000-08:002007-12-07T23:57:29.020-08:00Mencegah Kematian Akibat Gawat Darurat di Rumaholeh: Nurcholid Umam K<br /><br />Dalam kehidupan sehari-hari di rumah, kita tak pernah lepas dari ancaman bahaya yang dapat menyebabkan kejadian gawat darurat yang mungkin berakibat fatal di keluarga kita. Kejadian-kejadian yang sering terjadi misalnya kejadian kecelakaan rumah tangga seperti tersedak ketika makan, keracunan makanan, tertimpa benda, teriris pisau, atau terjatuh dari tangga. Bisa juga kejadian gawat darurat akibat penyakit yang diderita anggota keluarga kita seperti tiba-tiba kejang akibat demam, tidak sadar karena stroke, serangan jantung atau serangan asma.<br />Sebenarnya jika kita telah mempersiapkan semuanya di rumah, maka kematian akibat gawat darurat di rumah bisa kita kurangi. Apa saja yang kita perlukan untuk persiapan tersebut di rumah?<br />1. Sediakan kotak obat di rumah<br />Kotak obat biasanya berwarna putih dengan tanda palang merah di bagian luarnya dengan maksud mudah dikenali oleh siapapun bahwa di dalam kotak tersebut tersimpan alat-alat medis sederhana dan obat-obatan yang bermanfaat dalam keadaan gawat darurat. Kotak bisa dibeli di apotek atau bisa dibuat sendiri dengan ukuran yang diinginkan. Tempatkan pada tempat yang tidak terjangkau anak-anak atau selalu dikunci agar anak-anak tidak meminum obat atau secara tidak sengaja memakai alat untuk mainan. Letakkan kotak jauh dari sinar matahari langsung.<br />2. Sediakan obat-obat gawat darurat/emergency<br />Masukkan dalam kotak tadi obat-obat yang dibutuhkan keluarga kita dalam keadaan gawat darurat seperti : <br />• Larutan antiseptik <br />• Alkohol 70% untuk membersihkan alat atau untuk kompres demam<br />• Obat asma inhaler dan tablet<br />• Larutan Oralit<br />• Obat jantung<br />• Obat diabetes melitus<br />• Obat antasida untuk penyakit maag<br />• Obat demam<br />• Obat anti nyeri<br />• Obat anti kejang untuk anak yang cara pakainya dimasukkan lewat anus, konsultasilah dengan dokter untuk mengetahui cara pemakaian obat ini<br />• Minyak kayu putih<br />• Salep anti nyeri otot<br />• Salep luka bakar<br />• Tetes mata<br />Obat-obat yang disimpan ini harus dalam plastik atau wadah tertutup rapat sehingga tidak rusak karena udara atau jamur. Obat sirup yang telah dibuka sebaiknya tidak disimpan lebih dari 2 minggu karena pasti telah rusak dan hilang khasiatnya. Jangan simpan obat antibiotika di rumah karena pemakaian antibiotik harus atas resep dokter.<br />3. Sediakan alat-alat medis sederhana<br />Alat – alat yang dapat bermanfaat dalam keadan gawat darurat adalah :<br />• Plester luka<br />• Plester biasa untuk merekatkan kassa<br />• Kain kassa steril dan yang tidak steril<br />• Kapas steril dan yang tidak steril<br />• Kain verban mitella ukuran sedang dan besar untuk pertolongan pertama patah tulang<br />• Gunting kecil untuk memotong kassa atau plester<br />• Alat pembersih telinga<br />• Termometer suhu badan<br />• Spatel tongue (bilah kayu tipis untuk mencegah lidah tergigit ketika anak mengalami kejang)<br /><br />4. Sediakan buku petunjuk gawat darurat<br />Buku petunjuk gawat darurat yang dimaksud adalah buku tentang cara menggunakan obat dan alat-alat tersebut di atas, misalnya cara menggunakan obat anti kejang, atau cara membuat larutan oralit. Jika anda tidak mendapatkannya di toko buku, maka tulislah sendiri setelah konsultasi dengan dokter. Tulis dengan tulisan yang jelas dan bahasa yang sederhana karena bisa saja pembantu atau sopir kita yang ada di rumah ketika terjadi kejadian gawat darurat.<br />5. Sediakan buku-buku bacaan sederhana<br />Belilah buku-buku bacaan sederhana yang dapat dicerna seluruh anggota keluarga seperti buku cara mengatasi diare di rumah, atau buku tentang mengatasi anak demam dan kejang di rumah. Buatlah diskusi sederhana dengan seluruh anggota keluarga sambil bersantai di hari Minggu. Jika sempat, berlatihlah bersama cara mengatasi keadaan gawat darurat.<br />6. Singkirkan sumber bahaya dari rumah<br />Terminal listrik (stop kontak) yang letaknya terlalu di bawah sebaiknya diplester jika ada anak yang mulai belajar merangkak atau berjalan. Jangan letakkan pisau, gunting dan alat-alat tajam lainnya sembarangan. Hati-hati menyimpan korek api dan puntung rokok di rumah. Singkirkan benda-benda kecil yang mungkin tertelan anak kita. Waspada dengan air panas dan benda berat seperti setrika, radio, buku tebal dan sebagainya.<br />7. Siapkan alat komunikasi<br />Selalu siapkan telepon baik telepon rumah maupun telepon selular untuk situasi darurat. Catat nomor telpon dokter terdekat, rumah sakit terdekat, kantor polisi terdekat, kantor pemadam kebakaran terdekat, layanan taksi dan nomor telepon saudara atau tetangga yang bisa dihubungi dalam keadaan darurat. Tempelkan nomor-nomor ini dekat pesawat telepon.<br />8. Siapkan transportasi<br />Jika anda punya mobil atau motor, itu akan sangat membantu sekali untuk segera membawa keluarga kita ke RS, tapi jika anda tidak mempunyai kendaraan di rumah, pastikan anda mengenal angkutan umum yang bisa anda panggil sewaktu-waktu seperti taksi atau becak, beramah-tamahlah dengan tetangga kita yang punya kendaraan agar sewaktu-waktu kita bisa meminjam motor atau mobilnya.<br />9. Selalu kontak dengan dokter keluarga<br />Idealnya setiap keluarga punya dokter keluarga sendiri sehingga dapat berkonsultasi setiap saat.<br /><br />Demikian tadi hal-hal yang dapat kita persiapkan untuk dapat mencegah kematian akibat kejadian gawat darurat yang tidak kita inginkan di rumah.Nurcholid Umam Kurniawanhttp://www.blogger.com/profile/06415707120252755602noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6372266368143760296.post-73656729325986402092007-12-07T03:09:00.001-08:002007-12-07T03:27:09.953-08:00Jika Gempa Terjadi...Beberapa waktu yang lalu, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh berita dari CNN akan terjadinya gempa bumi di Indonesia akibat adanya pergeseran lempeng bumi di Australia dan menabrak lempeng bumi di Indonesia. Terlepas dari mana sumber ini di dapat dan apakah valid atau tidak, maka hal yang jauh lebih penting untuk kita persiapkan adalah bagaimana menghadapi gempa bumi jika benar-benar terjadi. Disadari atau tidak, letak geografis Indonesia memang berada di titik pertemuan tiga lempeng besar dunia yaitu lempeng Hindia-Australia, lempeng Eurasia dan lempeng Pasifik sehingga gempa bumi memang setiap hari dapat saja terjadi baik dalam skala kecil dan tidak dapat kita rasakan sampai skala sangat besar dan menghancurkan.<br />Banyak panduan menghadapi gempa yang telah dikeluarkan pemerintah maupun LSM. Tidak ada salahnya kita urai kembali pedoman tersebut untuk dapat kita pahami lebih dalam. Jika gempa benar-benar terjadi, beberapa hal di bawah ini harus kita lakukan:<br />1.Segera keluar dari bangunan<br />Jika gempa terjadi, hal yang paling penting untuk kita lakukan adalah segera keluar dari ruangan. Hanya saja kadang hal ini tidak bisa dilakukan karena beberapa hal misalnya gempa biasanya hanya terjadi dalam beberapa detik sampai menit dan kadang waktu yang pendek ini tidak cukup untuk berlari keluar ruangan, kadang kita berada di ruangan yang terletak di lantai atas atau bangunan yang luas sehingga pintu keluar sangat jauh dan memerlukan waktu beberapa menit untuk keluar. Jika ini terjadi, maka berlindung di dalam ruangan menjadi satu-satunya pilihan.<br />2.Berlindunglah di bawah perabotan yang strukturnya kuat.<br />Jika Anda tidak dapat segera keluar ruangan, segera berlindung di balik perabotan yang berbahan kuat. Meja besar dari kayu, bukan triplek, kadang dapat melindungi kita dari reruntuhan jika kita berlindung di kolong meja. Berdiri di ambang pintu terbuka kadang juga disarankan untuk mengurangi resiko terkena reruntuhan. Ingatlah untuk selalu melindungi kepala anda.<br />3.Jika Anda di luar bangunan, hindari bangunan tinggi<br />Bangunan yang tinggi kadang menjadi ancaman jiwa pada saat gempa terjadi, segera hindari bangunan yang tinggi, berlarilah ke tanah yang lapang atau ke tempat yang bangunannya relatif rendah.<br />4.Jongkoklah agar tidak berguling-guling<br />Jika Anda berada di tempat yang berupa tanjakan atau turunan<br />5.Jangan meloncat dari lantai atas<br />6.Jika berada di tempat ramai, jangan berebutan<br />7.Jika berada di dalam mobil, segera berhenti.<br /><br />Hal-hal di atas penting untuk kita lakukan saat terjadi gempa bumi, nah untuk mempersiapkan diri kita dalam menghadapi gempa bumi, hal-hal berikut harus kita lakukan:<br />1.Periksalah struktur rumah Anda<br />2.Letakkan kunci pintu di tempat yang mudah dicapai<br />3.Persiapkan senter dan korek api<br />4.Jika di tempat umum, perhatikan pintu darurat<br />5.Persiapkan obat-obatan darurat di rumah<br />6.Ajaklah keluarga Anda berlatih<br />7.Bentuklah kelompok masyarakat untuk penanganan gempa bumi.Nurcholid Umam Kurniawanhttp://www.blogger.com/profile/06415707120252755602noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6372266368143760296.post-42680375759840155142007-12-07T03:09:00.000-08:002007-12-07T03:14:13.972-08:00Hidup Berdampingan Dengan BencanaBeberapa tahun belakangan ini, bencana sering terjadi di negeri kita. Indonesia merupakan salah satu negeri yang terletak di pertemuan 3 lempeng utama bumi yaitu Lempeng Hindia-Australia, Lempeng Pasifik dan Lempeng Eurasia. Lempeng ini bertemu tepat di sekitar kepulauan Sulawesi - Maluku dan memanjang ke berbagai arah sebagai sesar aktif, ke timur di sepanjang kepulauan Papua, ke utara hingga ke kepulauan Filipina, ke laut Banda membelok ke barat melewati kepulauan NTT, NTB, Kepulauan Sumbawa, Flores, Bali, Jawa hingga Sumatera. Konsekuensi letak geografis ini maka Indonesia memiliki ribuan gunung api yang selalu aktif, jajaran perbukitan ribuan kilometer yang berpotensi longsor dan yang paling sering terjadi adalah gempa bumi akibat pergeseran lempeng-lempeng tersebut yang selalu aktif bergerak sepanjang waktu.<br />Konsekuensi ini menyebabkan 280 juta penduduk Indonesia mendapatkan dua hal, yang pertama berkah alam berupa kesuburan tanah yang tiada bandingan dan yang kedua adalah bencana alam yang mengancam setiap saat. Saat ini usaha-usaha untuk menekan potensi bencana terus dilakukan, tetapi tidak semua bencana dapat dikendalikan karena sampai saat ini belum ada teknologi yang dapat memperkirakan bencana dengan akurat, terutama untuk tanah longsor dan gempa bumi.<br />Langkah bijak yang dapat kita ambil adalah siap hidup berdampingan dengan bencana. Tidak berarti kita menyerah, tetapi justru bersahabat dengan alam untuk lebih mendalami lagi sifat-sifat alam karena biasanya alam menampakkan gejala-gejalanya jika terdapat ketidaksetimbangan lingkungan atau jika akan terjadi suatu bencana. Jika kita bersahabat dengan alam maka alam juga akan bersahabat dengan kita.<br />Berikut kita akan mencoba menggali bagaimana hidup berdampingan dengan bencana.<br />Memperhatikan gejala alam<br />Alam telah menyediakan segalanya untuk umat manusia. Selain menyediakan sumberdaya untuk dapat dikonsumsi, alam juga menyediakan tanda-tanda bahaya yang dapat dijadikan pedoman bagi manusia dalam mengenali bencana alam yang akan terjadi. Hal ini memang sulit dilakukan di perkotaan karena tidak ada lagi hal-hal yang alami. Beberapa gejala alam yang dapat kita perhatikan adalah:<br />Debit air sungai dan reservoir air<br />Sungai telah lama menjadi patokan datangnya musim kemarau dan penghujan. Bencana kemarau berkepanjangan dapat ditandai dengan keringnya air sungai dan reservoir air seperti sumur. Jika sumur mulai kering dan sungai mulai berkurang volume airnya maka bersiaplah untuk membuat penampungan air untuk persediaan dan memperdalam sumur. Hematlah penggunaan air bersih dan carilah sumber air alternatif di sekitar tempat tinggal Anda. Jika hujan mulai turun, perhatikan volume air sungai. Jika volume air sungai meningkat dengan cepat, bersiaplah menghadapi banjir. Buatlah talud-talud di pinggir sungai untuk mencegah longsor. Jangan membangun rumah di bantaran sungai. Bersihkan selokan dan parit-parit di sekitar rumah kita selama musim hujan untuk mencegah banjir.<br />Langit<br />Selain sebagai penanda adanya mendung sebelum hujan, langit dapat juga menjadi penanda akan datangnya badai dan gempa. Walaupun belum banyak bukti ilmiah, langit dengan awan yang berbentuk tegak lurus ke bumi, sering menandakan akan adanya gempa bumi. Bentuk awan seperti ini terlihat di kota Kobe di Jepang sebelum datangnya gempa bumi besar di tahun 1995, oleh karena itu sering disebut dengan awan Kobe dan sempat muncul juga sebelum gempa di Jogjakarta dan Nias. Bentuk awan yang bergumpal-gumpal hitam dan tampak rendah, biasanya menandakan akan datangnya badai atau angin topan. Mendung dengan petir juga harus diwaspadai. Penangkal petir sangat bermanfaat dipasang di rumah-rumah yang berada di bukit-bukit, lapangan terbuka atau di sabana (padang rumput).<br />Tumbuh-tumbuhan<br />Pepohonan di sekitar kita bisa menjadi penanda akan adanya bencana. Daun pohon yang mengering dan meranggas menandakan datangnya musim kemarau.<br />Perhatikan perilaku binatang<br />Perilaku binatang kadang sangat bermakna sebagai penanda. Anda yang tinggal di lereng gunung atau bukit, perhatikan binatang-binatang liar di sekitar Anda. Jika banyak binatang liar yang turun meninggalkan daerah lereng bagian atas, kemungkinan akan terjadi erupsi gunung berapi atau adanya kebakaran hutan di lereng tersebut. Kucing dan anjing yang terlihat gelisah kadang menjadi penanda akan adanya gempa bumi atau banjir. Perhatikan kolam ikan Anda, jika ikan terlihat gelisah dan selalu di permukaan, banyak cacing tanah yang keluar ke permukaan dan ular mulai bermunculan di permukaan tanah, waspadalah dengan gempa bumi.<br />Usahakan konservasi alam<br />Jika Anda tinggal di perkotaan atau di tempat yang padat penduduk, tanda-tanda alam menjadi sangat sukar diamati. Usahakan konservasi alam di sekitar rumah Anda. Bersihkan parit dan sungai dari tumpukan sampah. Buatlah reservoir air sebanyak mungkin di tempat-tepat yang dapat diakses masyarakat banyak. Buatlah taman-taman kota dan pertahankan daerah resapan air. Tanamlah pohon-pohon besar di sepanjang jalan dan di pemukiman penduduk.<br />Rajinlah mengikuti prakiraan cuaca<br />Acara prakiraan cuaca di televisi atau radang kadang menjadi sajian yang terlewatkan begitu saja padahal akan sangat bermanfaat jika kita perhatikan apa yang akan terjadi di wilayah kita. Badan Meteorologi dan Geofisika akan memberikan peringatan datangnya bencana yang bisa diprediksi seperti adanya badai, gelombang pasang dan hujan volume tinggi lewat media.<br />Perhatikan siklus musim<br />Musim di Indonesia hanya terdiri dari musim hujan dan kemarau. Hal ini lebih mempermudah kita memperhatikan pergantian musim walaupun akhir-akhir ini akibat pemanasan global dan mencairnya es di kutub, menyebabkan pergeseran musim dan ketidak pastian kapan datangnya musim yang baru. Pergantian musim harus kita persiapkan dengan matang agar tidak menjadi bencana baik kekeringan, kurangnya bahan pangan, banjir atau penyakit. Beberapa penyakit akan menjadi endemis ketika musim berganti. Pergantian musim kemarau ke musim hujan dan sebaliknya biasanya menjadi ledakan penyakit demam berdarah dan influenza. Malaria akan melonjak ketika rawa-rawa mulai terisi air. Anthrax mulai menetas sporanya dan terbang bersama debu pada musim kemarau. TBC menjadi mudah berkembang biak ketika udara lembab.<br />Perhatikan kejadian bencana di sekitar Anda<br />Semakin berkembangnya informasi global, memudahkan Anda untuk memperhatikan kejadian bencana di sekitar tempat tinggal Anda untuk bisa dipelajari siklusnya dan diwaspadai datangnya serta diminimalisir jatuhnya korban. Beberapa bencana seperti banjir, kemarau panjang dan epidemi penyakit dapat diketahui siklusnya sehingga dapat diantisipasi.<br />Ikutilah penyuluhan, pelatihan dan seminar-seminar tentang bencana<br />Saat ini banyak sekali penyuluhan, seminar dan pelatihan tentang bencana yang diselenggarakan baik oleh pemerintah maupun LSM. Ikutilah materi yang sesuai dengan daerah Anda tinggal. Buatlah catatan-catatan penting dan sampaikan ke seluruh anggota keluarga. Simpanlah alamat dan nomor telpon pembicara untuk dapat mengadakan korespondensi tentang masalah bencana yang Anda hadapi.<br />Bacalah buku-buku tentang penanggulangan bencana<br />Belilah buku-buku tentang penanggulangan bencana dan bacalah bersama seluruh anggota keluarga. Pilihlah buku-buku yang sederhana dan ringan untuk dapat dipahami seluruh anggota keluarga.<br />Ajarilah keluarga Anda tentang bencana<br />Jika sempat, sisihkan sebagian waktu Anda bersama keluarga untuk mengenal tentang bencana dan belajar bersama. Pelajarilah bagaimana mengenali bencana, cara menolong diri sendiri, menolong anggota keluarga lain, menggunakan alat-alat darurat dan melakukan pertolongan pertama (P3K) bagi korban yang luka.<br />Berlatihlah untuk keadaan gawat darurat<br />Jangan lupa, sebagai langkah antisipasi, berlatihlah untuk keadaan gawat darurat di rumah. Buatlah simulasi apa yang harus dilakukan ketika bencana terjadi. Buatlah simulasi bencana yang sesuai dengan kerawanan di daerah Anda masing-masing. Buatlah prosedur penyelamatan diri untuk seluruh anggota keluarga termasuk pembantu rumah tangga, buatlah skenario penyelamatan diri jika terjadi bencana dan jika ayah ibu tidak ada di rumah. Buatlah prioritas apa yang harus dilakukan lebih dulu serta apa saja yang harus diselamatkan. Ajarilah untuk melakukan penyelamatan dengan berbagai macam cara, ajari juga untuk melakukan pengobatan luka-luka dan penanganan patah tulang sementara, ajarkan juga cara-cara pijatan jantung paru (resusitasi) serta nafas buatan, berlatihlah sampai bisa.<br />Bentuklah kelompok penanggulangan bencana<br />Sebagai langkah antisipasi, ajaklah tetangga Anda untuk berdiskusi bersama dan berlatih jika ada bencana. Jika dapat, bentuklah kelompok penanggulangan bencana dengan tetanga-tetangga Anda. Lebih baik lagi jika dapat difasilitasi oleh Ketua RT setempat agar lebih terorganisir. Belilah secara patungan alat-alat yang berharga mahal seperti perahu karet, generator listrik, tenda untuk mengungsi, sleeping bag, lampu emergency, pesawat HT dan buatlah pelatihan dengan mengundang tim SAR atau pakar bencana untuk berlatih bersama.<br />Persiapkan peralatan darurat<br />Peralatan darurat yang harus dimiliki setiap keluarga adalah lampu senter, jas hujan/ponco, pisau lipat, korek api gas, cadangan makanan instant, cadangan air bersih, pakaian, selimut dan alas tidur.<br />Persiapkan alat komunikasi dan transportasi<br />Alat komunikasi dan transportasi merupakan hal vital yang harus disiapkan oleh setiap keluarga. Periksalah selalu telepon seluler Anda agar tetap terisi baterainya dan tersedia pulsanya untuk digunakan dalam keadaan darurat. Simpanlah nomor-nomor darurat seperti nomor dokter keluarga, rumah sakit terdekat, kantor polisi, pemadam kebakaran, kantor kelurahan, tim SAR dan nomor penting lain yang dapat Anda hubungi dalam keadaan darurat. Tempelkan nomor-nomor penting ini di dekat telepon rumah Anda agar semua anggota keluarga dapat membacanya. Alat transportasi menjadi sangat penting dalam keadaan darurat. Jika Anda mempunyai mobil atau motor, yakinkan bahwa kendaraan Anda siap dipakai setiap saat. Jika Anda tidak memiliki kendaraan sendiri, pastikan Anda dapat mengakses nomor telepon taksi atau ojek di sekitar Anda. Jangan lupa, motor atau mobil milik tetangga Anda bisa dipinjam untuk keadaan darurat, lebih baik lagi jika di lingkungan Anda bergiliran menyediakan kendaraan untuk keadaan darurat.<br />Persiapkan jalur evakuasi dan tempat pengungsian<br />Anda yang tinggal di daerah lereng gunung berapi yang aktif, daerah banjir, daerah pantai yang rawan tsunami dan daerah yang rawan kebakaran, jalur evakuasi merupakan hal yang penting. Buatlah kesepakatan dengan tetangga-tetangga Anda untuk memilih tempat pengungsian yang aman. Di daerah gunung berapi, buatlah papan penunjuk jalan jalur evakuasi, pilihlah daerah lapang yang berjarak paling tidak 7-10 km sebagai tempat pengungsian. Di daerah banjir, pilihlah daerah yang cukup tinggi dan lapang untuk menampung pengungsi. Bekerjasamalah dengan pihak kepolisian dan TNI untuk keadaan darurat.<br />Demikian beberapa tips cara hidup berdampingan dengan bencana. Semoga dengan persiapan yang bagus, kita dapat mencegah keluarga kita menjadi korban akibat bencana.<br />* Penulis adalah praktisi klinis dan pemerhati masalah bencanaNurcholid Umam Kurniawanhttp://www.blogger.com/profile/06415707120252755602noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6372266368143760296.post-50262597843634535812007-11-23T01:14:00.001-08:002007-11-23T01:22:44.235-08:00Bencana dan ManusiaIngat Film global warming yang akhir-akhir ini banyak ditampilkan di televisi dan media lainnya? Atau pernah menonton film The day after tomorrow?Saat ini kita sedang menuju ke sana. Bencana<br />Blog ini memang tidak membahas secara khusus bagaimana kiamat itu terjadi, tetapi saya akan menyentuh ke permasalahan yang lebih spesifik yaitu permasalahan kemanusiaan yang terjadi saat terjadi bencana.<br />Dua pertiga korban bencana adalah anak-anak dan wanita. Kemudian apa yang terjadi?<br />Ikuti terus blog ini.<br /><br />Hormat saya,<br /><br /><br />dr. UmamNurcholid Umam Kurniawanhttp://www.blogger.com/profile/06415707120252755602noreply@blogger.com0